KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA
Nomor : 478/SK/R/UI/2004
TENTANG EVALUASI KEBERHASILAN STUDI MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA
Pasal 23
1). IPK sebagai dasar penentuan predikat kelulusan program sarjana dan program diploma adalah:
a. 2,00 sampai dengan 2,75 : memuaskan;
b. 2,76 sampai dengan 3,50 : sangat memuaskan;
c. 3,51 sampai dengan 4,00 : cum laude;
2). Predikat kelulusan cum laude bagi program sarjana diberikan kepada lulusan yang menyelesaikan studi selamalamanya 8 (delapan) semester, dan diperoleh tanpa mengulang mata kuliah;
3). Predikat kelulusan cum laude bagi program diploma diberikan kepada lulusan yang menyelesaikan studi
selama-lamanya 6 (enam) semester, dan diperoleh tanpa mengulang mata kuliah;
4). Apabila IPK 3,51 s.d 4,00 tetapi tidak memenuhi persyaratan ayat (2) untuk program sarjana, atau ayat (3) untuk program diploma, maka yang bersangkutan mendapat predikat kelulusan Sangat Memuaskan;
saya yakin, diantara kalian pasti banyak yang memiliki impian untuk lulus dengan predikat cum laude, tapi sayangnya, statement "diperoleh tanpa mengulang mata kuliah" bagaikan sebuah jarum yang sukses menusuk balon yang sedang kalian tiup.
yaa, soalnya saya juga gitu.
mari flasback sejenak..
di UI, penyambutan mahasiswa baru itu barengan sama prosesi wisuda yang biasa dilaksanakan di Balairung. ya, maba-maba ber-jakun itu duduk di tribun Balairung, sedangkan para wisudawan duduk di bawah (kalo di konser2 istilahnya festival).
dari atas saya lihat, di bagian depan barisan, ada beberapa kursi yang di bagian sandarannya ditempelin kertas putih dengan tulisaanya "Cum Laude".
waw cool! dan ada lagi 2 kursi yang ditaro paling depan di setiap barisan fakultas. saya udah bisa nebak, pasti kursi itu untuk si rangking 1 dan 2.
okay, sejak saat itu saya pengen banget bisa cum laude. tolong jangan mikir bahwa tujuan utama saya supaya bisa duduk di depan. nope, itu tujuan ke sekian.
daaaaaaaaaaaaan
semester demi semester saya jalani hingga saat ini saya sudah memasuki semester ke-3. deretan angka yang bervariasi sudah mulai memenuhi transkip nilai saya (read: SIAK-NG) dan yaa harus saya akui bahwa ada 2 nilai merah disitu. 2 nilai C- yang selisihnya cuma 0,sekian untuk bisa lolos.
okay,
saya semangat 45 untuk ngedongkrak IP saya yang terjun bebas gara-gara 2 mata kuliah itu. tapi ayat 4 pasal 23 SK Rektor di atas sempet jadi jarum yang udah mecahin balon yang lagi saya tiup.
pernah sih, ada yang bilang kalo entah gimana caranya tapi ada mahasiswa yang lulus cum laude walaupun pernah ngulang.
hmm, sejak saat itu saya mulai lagi untuk meniup balon baru. yaa siapa tau ntar IPK saya di atas 3,51 terus saya bisa ngelobby PA dan manajer pendidikan fakultas biar dikasih cum laude gitu. hahaha
tapi lama-lama saya mikir,
nampaknya saya sekarang justru setuju dengan adanya ayat 4 pasal 23 SK Rektor.
ya, saya ga butuh cum laude.
ga apa-apa saya mati-matian dongkrak IPK setinggi mungkin yang insyaallah nantinya bisa di atas 3,51 walaupun pas lulus cuma dapet predikat "sangat memuaskan"
kenapa begitu?
bayangin aja kalian ada di sebuah working interview dan coba "camkan" percakapan khayalan saya ini:
HRD: "IPK anda berapa?"
bocah: "3,51"
HRD: "cum laude, dong?"
bocah: "nggak"
HRD: "kok gitu?"
bocah: "soalnya saya pernah ngulang 2 mata kuliah."
HRD: "anda pernah ngulang 2 mata kuliah tapi IPK anda setinggi itu?"
mungkin ga sih kalo si HRD itu mikir bahwa, "ini bocah pernah gagal lebih dari sekali tapi dia bisa bangkit dan nunjukkin prestasi yang oke!"
kalo saya yang jadi HRDnya sih saya terima itu bocah. karena saya mikir, orang yang berhasil adalah orang bisa bangkit dari kegagalan. kenapa seseorang bisa berhasil? karena dia pernah gagal. coba inget-inget waktu kalian belajar jalan (pasti ga inget sih). coba tanya sama orangtua kalian, berapa kali kalian jatoh sampe akhirnya kalian bisa berdiri tegak dan akhirnya bisa berjalan?
be tough!
manusia itu harus punya jiwa fighter. wtf sama undang-undang yang ada, tapi menurut saya sih (terlepas dari aspek moral) satu-satunya hukum yang berlaku di dunia ini dari dulu sampe sekarang ya hukumnya Eyang Darwin, hukum rimba. siapa yang kuat, dia yang menang. simple kan? ga kayak rangkaian peraturan perundang-undangan yang kebanyakan pasal.
jangan pernah ngaku-ngaku kalo kalian orang yang ga berguna. heeey, itu sama aja kalian ngehina pengemis jalanan. mereka aja yang jelas-jelas hidup jauh lebih susah dari kalian nganggep hidup ini berarti kok. "lo pikir lo siapa?"
sadarin aja, banyak orang-orang di sekitar kalian yang hidupnya lebih susah. buat kalian yang dikasih fasilitas kendaraan atau kost-an sama orangtua kalian, mobilisasi ke kampus pasti jauh lebih gampang. tapi ada kan, orang yang rumahnya jauh, pulang pergi naik bis, pulang kuliah mesti magang dulu, sampe rumah malem, baru ngerjain tugas. ada loh. tapi dia bisa jaga prestasi.
kenapa kita yang hidupnya lebih "lowong" ga bisa kayak mereka?
saya akan selalu ingat kata-kata dosen saya yang selalu diulang-ulang:
"kalau kalian mau, kalian pasti bisa."
"kalian pasti bisa"
iya, saya pasti bisa.
keep spirit, guys! ;D
sasharumi
sasharumi
